Tidak dapat dipungkiri bahwa sangat
banyak kebudayaan dan tradisi asli tanah Nusantara yang sangat erat kaitannya
dengan hal- hal yang bersifat mistik. Banyaknya kebudaaan yang bersifat mistik
ini sangat erat kaitannya dengan warisan ajaran para leluhur bangsa Nusantara
yang sangat menghargai keberadaan alam sekitarnya. Dan salah satu kebudayaan
dan tradisi yang sangat erat kaitannya dengan hal- hal bersifat mistik adalah
tradisi Bambu Gila yang berasal dari kaki gunung Gamalama, Ternate, Maluku
Utara.
Permainan Bambu Gila adalah permainan
tradisional yang sudah ada sejak sebelum Islam dan Kristen masuk ke tanah
Nusantara. Dan permaianan Bambu Gila ini adalah termasuk permainan yang sangat
sederhana karena para pemainnya hanya harus memeluk kayu bambu untuk menahan
laju dari gerakan kayu bambu agar tidak bergerak semaunya.
Memang tidak masuk akal karena jika para
pemain harus menahan laju gerakan dari sebatang kayu bambu. Tapi memang itulah
yang terjadi, pada permaianan tradisional ini, bambu yang dipeluk oleh sekitar
7-8 orang dewasa ini adalah bambu yang hidup. Dan tugas dari para pemain adalah
untuk menahan gerakan kayu bambu agar tetap tenang.
Bambu Gila. Sumber: Keypoo.com |
Tapi selain menggunakan asap dari
kemenyan, sang pawang juga kadangkala menggunakan jahe. Karena kemenyan dan
jahe diyakini dapat memanggil para roh leluhur atau hal gaib lainnya untuk memberikan
kekuatan mistis kepada kayu bambu. Dan setelah diasapi oleh kemenyan atau
disembur dengan sari pati dari jahe, sang pawang lalu akan berteriak ‘gila,
gila, gila’, dan permainan pun dimulai.
Spekulasi pun banyak bermunculan
tentang permainan mistis ini. Ada yang berkata bahwa roh- roh yang dimasukan
sang pawang kedalam bambu yang menghidupkan bambu. Tapi banyak juga yang mengatakan
bahwa bukan bambu yang hidup, melainkan para pemainnya yang kerasukan roh- roh
sehingga seolah- olah bambu yang dipeluk mereka menjadi hidup.
Bacaan mantra dengan bahasa tanah yang
merupakan bahasa tradisional Maluku oleh pawang dan lantunan musik Tifa, musik
tradisional daerah setempat, menjadikan nilai mistik permainan tradisional ini terus
bertambah selama permainan di gelar. Dan walaupun begitu, permainan inilah yang
menjadi tradisi khas Indonesia, khususnya Ternate, yang membedakannya dari
negara lain yang ada didunia.
Namun tidak semua bambu dapat digunakan
dalam permainan tradisional ini. Karena bambu yang digunakan dalam permaian ini
harus memiliki ketentuan- ketentuan tersendiri untuk dapat digunakan. Selain itu
dalam proses pengambilannya pun tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Sang penebang
bambu harus melakukan sebuah ritual khusus yang ditujukan kepada roh penunggu
hutan untuk meminta izin pengambilan bambu. Dan biasanya bambu yang dipilih
adalah bambu yang memiliki diameter 8-10 cm dan panjang yang mencapai 3 meter
atau lebih.
Walaupun permaianan Bambu Gila adalah
permainan yang mistik, namun sebelum tradisi ini dijadikan sebuah pagelaran
budaya dan tradisi, awalnya Bambu Gila digunakan untuk memindahkan kapal kayu
yang telah selesai dikerjakan. Pada masa lalu, pembuatan kapal kayu dilakukan
diatas gunung dan Bambu Gila digunakan ketika akan memindahkan kapal ke pantai.
Oleh karena itu asal dari permainan Bambu Gila berasal dari kaki gunung
Gamalama.
Tapi selain digunakan sebagai sarana
memindahkan kapal dari gunung ke pantai, oleh para raja- raja setempat di masa
yang lalu, Bambu Gila sering dijadikan sarana untuk melawan musuh yang
menyerang ke kerajaan. Sehingga Bambu Gila selain dikenal sebagai sebuah
permainan atau seni tari karena gerakannya, juga dikenang sebagai bentuk
perlawanan masyarakat Ternate di Maluku Utara sebagai bentuk perlawan terhadap
musuh yang menyerang kerajaan mereka.
Namun kini tradisi Bambu Gila hanya dikenal dalam bentuk seni tari atau sekedar hiburan disaat masyarakat mengadakan pesta. Karena nyatanya permainan ini sungguh sangat menarik untuk disaksikan secara langsung oleh para wisatawan asing ataupun lokal. Para penonton akan melihat bahwa dari sekian banyak orang yang menjadi pemain dan memeluk kayu bambu tidak kuasa untuk melawan gerakan kayu bambu. Pemainan ini membutuhkan tenaga dan kerja sama yang besar dan kuat dari para pemain. Lantunan musik Tifa dan mantra- mantra yang diucapkan oleh sang pawang seakan- akan dapat menambah kekuatan dari bambu sehingga banyak dari pemain yang jatuh pingsan saat mengikuti permainan ini.
Bambu Gila. Sumber: Marimembaca.com |
Namun kini permainan Bambu Gila sudah
hampir punah. Hanya tinggal gerakan- gerakannya saja yang diubah menjadi
gerakan tari yang lincah dengan kayu bambu yang dipeluk diantara dua tangan dan
dada penari.
Tradisi Bambu Gila memang adalah
tradisi yang sangat erat kaitannya dengan hal- hal yang mistik yang belum
terpecahkan oleh logika. Namun dibalik itu semua, tradisi Bambu Gila adalah
tradisi yang mengajarkan kita untuk terus berjuang dan pantang menyerah dalam
kehidupan sehari- hari. Hal ini dapat terlihat dari gerakan pada seni tari
Bambu Gila yang disimbolkan dengan kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Gerakan
yang seirama dengan lantunan musik ini merupakan sebuah simbol dari semangat
gotong royong. Yaitu semangat yang membangkikan jiwa persatuan dan kesatuan
dalam melaksanakan apapun dalam hidup. Dan semangat ini juga sudah dikenal oleh
masyarakat Maluku sejak dahulu kala yang mereka kenal dengan nama Masohi.
Sayanusantara.blogspot.co.id
referensi:
1.http://www.indonesiakaya.com/kanal/detail/bambu-gila-permainan-tradisional-masyarakat-ambon
2.http://www.triptrus.com/news/mistisnya-permainan-bambu-gila
3.http://nadiyyazummi.blogspot.co.id/2014/05/bambu-gila-kebudayaan-ambon-maluku.html
No comments:
Post a Comment