Di Indonesia banyak tersebar aliran kepercayaan dan juga keyakinan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakatnya yang beraneka ragam. Masuknya paham agama mainstream ternyata tidak membuat masyarakat melupakan aliran kepercayaan yang diwariskan kepada mereka dari nenek moyang mereka. Salah satu sebab keyakinan- keyakinan tersebut masih tetap terjaga dengan baik sampai saat ini adalah karena keyakinan tersebut terbalut oleh sebuah karya seni yang menjadi identitas dari suatu daerah. Salah satunya adalah Tari Rentak Kudo yang berasal dari daerah Hamparan Rawang, Kerinci, Jambi.
Tari Rentak Kudo. Sumber: Budayacenters.blogspot.com |
Sesuai dengan namanya, Tari Rentak Kudo adalah
sebuah nama karya seni yang berupa tarian tradisional yang menghentak- hentak
tanah seperti seekor kuda. Tarian ini biasanya digelar untuk merayakan hasil
panen masyarakat sekitar. Namun tidak jarang pula, ketika kemarau panjang
masyarakat juga menggelar Tari Rentak Kudo sebagai sarana do’a kepada Tuhan
agar menurunkan hujan.
Masyarakat Kerinci adalah masyarakat yang sangat
menghargai seni dan budaya yang ada didaerahnya, sehingga Tari Rentak Kudo pun
memiliki makna yang sakral bagi masyarakat setempat. Karena bagi masyarakat
Kerinci, Tari Rentak Kudo biasanya dipentaskan untuk melestarikan budaya pertanian
dan kemakmuran masyarakat sebagai wujud tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
baik dalam keadaan musim subur ataupun dalam musim kemarau untuk memohon berkah
hujan.
Namun walaupun memiliki tujuan sebagai bentuk syukur
kepada Tuhan, Tari Rentak Kudo termasuk tari yang memiliki nilai mistis. Tidak jarang
setiap kali digelar pertunjukan Tari Rentak Kudo, penari dirasuki oleh makhluk
halus dan bertingkah laku aneh. Hal inilah yang menjadikan ketika Tari Rentak
Kudo digelar, harum kemenyan pun tidak jarang harum tercium disekitar tempat
pengelaran.
Walaupun sudah lama menjadi keyakinan masyarakat, namun
belum ada asal- usul yang dapat menjelaskan Tari Rentak Kudo ada di Kerinci. Dari
banyaknya tulisan yang membahas tentang tarian ini, namun belum ada yang mampu
menjelaskan tentang asal- usulnya. Hal ini terjadi karena kemungkinan sudah
lamanya Tari Rentak Kudo ini ada di Kerinci sehingga belum dapat dipecahkan
asal usulnya. Namun disisi lain, selain teori tentang sudah lamanya tradisi ini
berkembang, terdapat pula kelalaian dari sisi manusianya yang tidak memiliki
kepedulian terhadap asal usul seni tari ini sehingga seiring waktu berlalu
tidak ada yang mampu memecahkannya.
Tari Rentak Kudo. Sumber: Valenciap.com |
Tari Rentak Kudo tidak hanya dikenal dikalangan
masyarakat Kerinci di Jambi, namun juga dikenal dikalangan masyarakat
Minangkabau. Secara umum gerakan tarian dari kedua tempat ini tidak jauh
berbeda. Yang berbeda hanya pada saat pegelarannya saja. Karena Tari Rentak
Kudo di Kerinci dipertunjukan dengan musik, dan nyanyian yang berisi pantun- pantun
tradisional sedangkan Tari Rentak Kudo di Minangkabau hanya diiringi dengan
instrumen musik saja.
Diluar dari kebutuhannya, Tari Rentak Kudo adalah
keyakinan yang sudah lama ada pada masyarakat Kerinci sehingga masuknya ajaran
agama Mainstream tidak dapat menghilangkan keyakinan ini. Tapi setidaknya
keyakinan ini mengajarkan kita akan sesuatu bahwa manusia tidaklah bisa lepas
dari Tuhan dalam bentuk kehidupan apapun. Sehingga manusia harus selalu
mendekatkan diri kepada-Nya. Walaupun cara dekat dengan Tuhan dilakukan dengan
cara yang berbeda- beda di setiap daerah, namun intinya adalah satu, bahwa
kehidupan manusia sangat terikat oleh pencipta-Nya.
referensi:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Rantak_Kudo
2. http://www.kisahkamu.info/sejarah-asal-usul-tari-rantak-kudo-berasal-dari-masyarakat-kabupaten-kerinci-jambi-yang-perlu-di-lestarikan.html
No comments:
Post a Comment