Jika memang ingin mengolahnya sendiri, di Tomohon-Manado, tidak sulit untuk menemukan penjual Kawok
Hidup ini cuma sekali, teman!! Jadi jangan sia- siakan apa yang ada
didepanmu. Salah satunya makanan extrim Kawok. Kalian tahu kan apa itu Kawok
yang merupakan salah satu makanan tradisional dari Manado, Sulawesi Utara? Ya, makanan
dari olahan tikus.
Nanti dulu, tikus? Jadi orang Manado suka makan tikus? Tikus yang suka
lari- larian itu? Tunggu sebentar, teman. Ya, tikus adalah salah satu hewan
yang kerap dijadikan makanan di Manado. Tapi masalahnya, tidak semua tikus
dapat dimakan. Yang mereka makan hanya tikus hutan yang berciri khas butut
berwarna putih.
Salah satu perbedaan antara tikus hutan dan tikus yang ada dipemukiman
seperti yang ada dibelakang rumah kita adalah makanannya. Tikus perumahan,
seperti kita tahu, adalah pemakan segalanya. Mereka memakan apapun yang menurut
mereka bisa mereka makan. Baik itu yang bersih dan sehat, kotor dan menjijikan,
bahkan beracun. Pernah dengar kan ada tikus makan sabun. Itulah kenapa tikus
dikenal sebagai hewan yang menjijikan.
Tapi lain hal dengan tikus yang ada di hutan. Mereka hanya memakan
tumbuhan ataupun yang lainnya yang berasal dari hutan. Tapi walaupun seperti
itu, mereka kerap juga menjadi musuh dari para petani setempat karena sering
menjadi hama di lahan- lahan pertanian. Karena makanannya itulah mereka aman
untuk dikonsumsi. Aman lho. Mau coba?
Lalu bagaimana cara pengolahan tikus ekor putih itu? Setelah Google on
the road, saya menemukan cara bagaimana mereka di olah. Salah satunya adalah
dengan cara dibakar. Salah satu fungsi dari pembakaran ini adalah untuk
menghilangkan bulu- bulu yang ada di tubuh tikus. Baik bulu- bulu yang kasar
ataupun yang halus. Sama seperti cara pengolahan daging anjing yang pernah saya
lihat sendiri di Kalimantan.
Kawok. Foto: sumber.com |
Bulu- bulu yang panjang di potong hingga akhirnya hanya menyisakan bulu-
bulu halus yang sukar untuk dibersihkan. Karena itulah kemudian tubuh anjing
itu dibakar sehingga kulit anjing gosong dan mudah untuk di kerik. Kulit yang
dikerik, biasanya dengan Mandau atau pisau, dapat membersihkan bulu- bulu halus
tadi. Mungkin cara ini juga berlaku bagi tikus yang ada di Manado.
Kawok ini biasanya diolah menjadi rica- rica ataupun dimasak santan. Dan
menurut beberapa traveler blogger lain yang sudah mencicipi rasa Kawok ini,
menurut mereka daging dari Kawok ini lebih halus dari daging ayam namun lebih
kasar dari pada daging kodok. Tidak percaya? Oke, silahkan coba sendiri.
Jika memang ingin mengolahnya sendiri, di Tomohon-Manado, tidak sulit
untuk menemukan penjual Kawok. Lalu bagaimana kita bisa yakin bahwa itu adalah
tikus hutan bukan tikus perumahan? Bagaimana jika kita di kibuli oleh penjual
sehingga kita salah memilih tikus dan….
Itu tidak mungkin terjadi, teman. Karena Kawok merupakan makanan
tradisional Manado yang memiliki banyak penggemar. Jadi kebutuhan akan daging
ini juga sangat banyak. Artinya adalah masyarakat sana sudah pandai dalam
membedakan mana yang daging tikus hutan dan mana yang bukan. Lagipula, biasanya
penjual daging ini menjual tikus dengan ekor yang masih utuh sehingga kita bisa
membedakan mana yang aman dan mana yang tidak.
Biasanya para penjual daging Kawok menjual daging yang sudah dibakar.
Mereka tidak menjual tikus yang masih hidup dan berlarian didalam kandang
seperti halnya penjual ayam. Hal ini karena menurut mereka, daging yang sudah
di bakar ini lebih tahan lama dan pembeli sudah tidak perlu repot- repot lagi
membakar. Mereka hanya cukup membeli, memberi bumbu, masak, dan makan.
Bagi kita yang asing dengan makanan ini, terutama karena sudah mengenal
tikus, mungkin kita akan berfikir panjang untuk makan Kawok. Banyaknya
pertimbangan semakin membuat kita berat untuk mencobanya. Seperti misalnya pertimbangan
dari segi kesehatan ataupun dari segi keyakinan yang berbeda- beda. Tapi inilah
Indonesia yang sangat kaya itu. Inilah tanah Nusantara dimana ‘Kayu bisa jadi
tanaman.’
Sumber:
http://www.oibro.com/kawok-kuliner-ekstrem-khas-manado/
http://travellermeds.blogspot.co.id/2013/01/ekstrim-kuliner-kawok.html
No comments:
Post a Comment