Eksistensi sebuah bangsa ditentukan dari kepedulian bangsa tersebut akan sejarah yang ada. Sejarah yang hilang akan menjadikan suatu bangsa akan hilang pula dikemudian hari
Sejarah dalam bahasa Arab disebut dengan kata Sajarotun yang terdapat dalam Al-Qur’an. Didalam kitab tersebut, Sajarotun dimaknai sebagai pohon. Dalam
kitab tersebut, pohon juga dibagi menjadi dua jenis pohon. Yaitu pohon yang
baik dan pohon yang buruk. Kedua pohon ini ditentukan dari kualitas akarnya
yang jika akar pohon tersebut baik maka batang serta buah dari pohon tersebut
juga baik dan berlaku juga sebaliknya.
Namun ternyata analogi dari pohon ini juga dapat dimaknai sebagai
perjalanan hidup seorang manusia. Dimana akar itu adalah analogi dari pola
pikir, batang adalah analogi dari perbuatan, dan buah adalah analogi dari
hasil. Jadi jika seseorang berbuat baik sudah pasti itu adalah analogi dari
buah yang baik yang berasal dari akar yang baik. Dan jika seseorang berbuat jahat,
sudah menjadi sebuah ketetapan juga jika buah yang buruk juga berasal dari akar
yang buruk.
Hanya saja permasalahannya, pohon juga dianalogikan sebagai sebuah
bangsa yang terdiri dari banyak manusia karena sebuah bangsa sudah pasti
memiliki sejarah masa lalu. Dan tidak sedikit pula manusia yang ada didalam
bangsa tersebut tidak menyukai sejarah dari bangsanya dan akhinya berbuat
kerusakan yang dapat menjadi analogi “bakal akar pohon yang buruk”.
Tidak hanya di Indonesia, negara- negara yang ada di dunia saat ini
adalah negara yang bersinggungan langsung dengan kehidupan modern. Segalanya menjadi
lebih mudah dan dituntut cepat dalam memenuhi kebutuhan. Baik itu berupa
kebutuhan yang bersifat primer, sekunder, atau tertier sekalipun. Berbagai macam
cara terkadang dilakukan guna mencapai segala kebutuhan tersebut dan tidak
jarang juga harus menyingkirkan segala jenis hal yang memiliki kemungkinan
sebagai penghambat.
Sesuai dengan sebutannya, situs bersejarah adalah situs- situs yang
memiliki sentuhan langsung dengan kehidupan masa lalu yang berdampak sangat
besar bagi kehidupan masa kini. Seperti misalnya hal- hal yang berkaitan dengan
pejuangan kemerdekaan ataupun bebagai macam penemuan- penemuan. Dan situs bersejarah
ini adalah situs yang sangat berharga karena dapat menjadi sebuah ingatan
tersendiri bagi orang- orang yang melihat atau berada disitus tersebut. Sehingga
mereka yang datang dapat merasakan semangat, spirit, ataupun mendapatkan insprasi
dari para pejuang dan penemu dimasa lalu.
Candi Prambanan Sumber: news.liputan6.com |
Namun ternyata, tidak bisa di kesampingkan, kehidupan modernisasi
seperti sekarang ini juga berdampak kepada hilangnya situs- situs bersejarah. Cukup
banyak situs-situs bersejarah yang hilang karena bersinggungan, baik secara
langsung ataupun tidak langsung, dengan pekembangan jaman karena banyaknya
anggapan yang meyatakan bawa situs bersejarah dapat menjadi penghalang
perkembangan salah satu sisi penunjang kehidupan manusia. Dan berikut
SayaNusantara akan mengungkapkan beberapa penyebab dari hilangnya situs- situs
bersejarah baik yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara- negara lain
di dunia.
1. Ketidaktahuan dan Kecerobohan
Ketidaktahuan seseorang
adalah hal penting yang menyangkut kepada keilmuan seseorang tentang sejarah. Hal
ini penting karena ketika seseorang tidak mengenal sejarah suatu tempat ataupun
sebuah situs, maka besar kemungkinannya seseorang itu akan berbuat kerusakan
bahkan menghilangkan situs bersejarah tersebut. Sebuah pengetahuan tentang
benda- benda bersejarah sangatlah penting terutama dalam hal deteksi dini saat benda bersejarah
tersebut ditemukan. Hal ini karena benda- benda bersejarah adalah benda- benda
yang sudah sangat tua dan sangat rentan akan kerusakan sehingga walaupun kita
adalah orang yang sangat ahli dalam benda- benda bersejarah sekalipun, kita
sangat dituntut hati- hatian ketika bersentuhan dengannya. Ketidaktahuan
seseorang akan sejarah ataupun situs-situs peninggalan akan memicu berbagai
macam kecerobohan yang akan berdampak langsung kepada kerusakan ataupun
hilangnya situs tersebut.
Hal ini pernah terjadi
di Cremona, sebelah utara Italia, pada patung ”Two Hercules”. Tidak ada yang
tidak mengenal sosok Hercules, bahkan masyarakat Cremona sendiri meyakini bahwa
kota mereka dibangun oleh Hercules. Karena itulah mereka mengabadikan sosok
Hercules dalam bentuk patung. Namun sangat disayangkan ketika dua orang turis datang
untuk berfoto dengan patung berusia sekitar 300 tahun itu. Berniat untuk
mengabadikan kunjungan mereka, kedua turis itupun berfoto dengan patung
bersejarah tersebut dimana salah satu turis itu bergelantungan kepada salah
satu bagian dari patung. Patung yang sudah tua itupun tidak kuat menahan beban
dan akhirnya rusak.
Atau ketika sekelompok
pemuda yang ingin berbuat baik dengan membersihkan coretan- coretan iseng di
gua Mayrieres justeru malah menghapus lukisan gua yang sudah berusia lebih dari
15.000 tahun. Hal itu terjadi karena pemuda- pemuda itu tidak tahu bahwa di gua
tersebut terdapat sebuah lukisan bukti sejarah dari manusia gua karena
bercampur dengan coretan- coretan iseng yang ada disekitar lukisan tersebut dan
lukisan gua yang dibersihkan itupun tidak bisa dikembalikan seperti semula.
2. Tuntutan
Hal kedua yang sangat
memungkinkan pengerusakan terhadap situs bersejarah adalah tuntutan. Faktor
kedua ini lebih menekankan kepada mereka yang sudah mengetahui sejarah beserta
situs- situsnya. Namun karena sebuah tuntutan, mereka akhirnya tidak
mengindahkan pengetahuan mereka untuk merusak situs- situs bersejarah.
Kebutuhan adalah
sesuatu yang sangat vital yang harus dipenuhi oleh semua makhluk hidup. Terutama
kebutuhan primer yang wajib dipenuhi. Seperti kebutuhan akan pakaian, tempat
tinggal, makanan, dan minuman. Dan karena keharusan inilah banyak makhluk hidup
yang melakukan apa saja demi memenuhi kebutuhan primernya ini. Bahkan sekarang,
seiring berkembangnya jaman, bukan hanya kebutuhan primer saja yang menjadi
keharusan untuk dipenuhi, tapi juga kebutuhan sekunder dan tertier.
Dunia modern seakan-
akan menjadikan warna- warna yang menghiasi kebutuhan primer, sekunder, dan
tertier menjadi abu- abu sehingga banyak orang yang tidak bisa membedakannya
satu sama lain. Hal inilah yang memicu banyaknya aktifitas yang dilakukan guna
menghilangkan segala kemungkinan yang dapat menghambat. Seperti kemungkinan
adanya situs bersejarah yang dapat menjadi penghambat seseorang tidak bisa
mengembangkan kebutuhan ekonominya.
3. Politik
Mungkin banyak yang
tidak menyangka bahwa politik menjadi salah satu faktor dari hilangnya situs-
situs bersejarah. Betapa tidak karena politik menyangkut masalah kekuasaan dan
kekuatan, tidak sedikit situs bersejarah yang dihancurkan bahkan dihilangkan. Seperti
misal hilangnya banyak bukti- bukti sejarah dunia yang mengakibatkan banyak
dari generasi muda tidak mengetahuinya. Seperti hilangnya sejarah tentang kehebatan
dan kebesaran bangsa Nusantara pada masa lampau atau sejarah jatuhnya
kekhalifahan islam pada masa lalu.
Bagi sebuah kekuasaan,
sejarah beserta bukti-buktinya adalah sesuatu yang sangat penting karena
menyangkut kepada kelanggengan suatu pihak dalam berkuasa. Karena jika terdapat
sejarah yang dirasa tidak sesuai dalam sebuah visi misi sebuah kekuasaan,
sejarah itupun kemudian dihapus atau dimodifikasi sehingga diwaktu kemudian
generasi muda bangsa itu tidak dapat mempemasalahkan atau mencari titik
kesalahan bangsanya saat ini dengan masa lalu.
Sejarah adalah sebuah bukti nyata bahwa manusia mangalami perkembangan
kemajuan hidup dari waktu ke waktu. Sangat banyak hal yang di masa ini
diperdebatkan namun ketika melihat sejarah, masalah tersebut dapat diselesaikan
dimana situs- situs bersejarah yang ditemukan menjadi bukti dari pemecahan
masalah tersebut.
Dari masa lalu manusia bisa belajar tentang bagaimana seharusnya hidup
dan berkehidupan dan dari masa lalu pula manusia bisa mengetahui dan mengerti
nilai- nilai dari sebuah perjuangan dan pengorbanan. Tidak ada yang salah
dengan sejarah seburuk apapun sejarah itu. Karena hanya dari sejarah saja kita
bisa mencapai titik kehidupan seperti sekarang ini dan sangat disayangkan jika
sejarah tersebut dihancurkan atau dihilangkan. Karena dari sejarahlah kita
dapat mengetahui tentang apa, kenapa, bagaimana, siapa, kapan, sesuatu itu
diperjuangkan. Jagalah sejarah kita dengan meningkatkan kepedulian kita
terhadap ibu pertiwi dan warisan- warisannya. Ini Nusantara Kita.
Sayanusantara
Referensi:
1.http://www.anehtapinyata.net/2015/12/situs-sejarah-rusak.html
2.http://www.boombastis.com/situs-sejarang-yang-hilang/14890
No comments:
Post a Comment