Sebuah pendapat mengemukakan bahwa Kuda Lumping adalah sebuah simbolisasi dari kekuatan rakyat dalam sebuah kerajaan..
Kuda Lumping adalah salah
satu seni tradisional yang sudah sangat ternama di Indonesia. Siapa yang tidak
mengenal Kuda Lumping? Hampir seluruh warga negara Indonesia mengenal tradisi
ini. Bahkan, Kuda Lumping ternyata tidak hanya terkenal didalam negeri,
melainkan juga terkenal di negara- negara lain sebagai sebuah tradisi
tradisional Indonesia yang sangat mempesona. Namun apa sebenarnya makna dari
Kuda Lumping itu sendiri?
Kuda Lumping adalah
tradisi masyarakat yang sudah ada sejak dahulu kala yang berasal dari Jawa
Tengah. Kuda Lumping jika dilihat sekilas adalah seni tari tradisional yang
menggunakan perlengkapan berupa kuda anyaman yang terbuat dari ayaman bambu.
Dan Kuda Lumping juga termasuk salah satu tradisi asli tanah Nusantara yang
sarat akan hal- hal mistis.
Kuda Lumping disebut juga
dengan nama Jaran Kepang atau Jathilan karena ayaman bambu yang dibuat
menyerupai kuda yang digunakan dalam tarian ini menggunakan tali plastik yang
di kepang sebagai pelengkapnya. Dan Kuda Lumping adalah sebuah tarian yang
bertemakan prajurit- prajurit yang sedang menunggang kuda dalam medan
pertempuran. Karena itulah pada setiap pegelarannya, kesenian ini selalu
mengangkat tema pertempuran prajurit penunggang kuda.
Kuda Lumping. Sumber: Experienceoflife.net |
Selain terkenal dengan ‘image’ atraksi unjuk kekebalan tubuh
atau sering dikenal dengan debus ini, Kuda Lumping juga dikenal sebagai tarian
kesurupan. Tari Kesurupan dilekatkan kepada Kuda Lumping karena hampir disetiap
pertunjukannya, selalu saja ada pemain atau penonton yang kerasukan makhluk
halus sehingga bertingkah laku tidak normal dan sangat ganjil. Untuk itulah
disetiap pertunjukannya selalu dihadirkan seorang Paranormal untuk
mengendalikan situasi kerasukan yang selalu muncul ini. Kehadiran Paranormal,
sering juga disebut dengan nama Warok, ini sangat kontras terlihat diantara
para pemain lainnya. Karena Warok berpakaian serba hitam dengan kumis yang
hitam lebat. Inilah kenapa hawa mistis sangat terasa ketika kita menyaksikan pegelaran
seni tradisional ini.
Baca Juga: Inilah 4 Alasan Kenapa Harus Melestarikan Budaya Asli Indonesia
Baca Juga: Inilah 4 Alasan Kenapa Harus Melestarikan Budaya Asli Indonesia
Walaupun sangat terkenal,
asal- usul dari Kuda Lumping masih sangat jarang dibahas. Sehingga sampai saat ketika
kita mencari sejarah ataupun makna dari Kuda Lumping ini masih cukup sulit
didapatkan. Karena itulah, berbagai macam versi pun muncul untuk mencari
hubungan dengan sejarah dari Kuda Lumping ini.
Salah satu makna yang
berkembang tentang Kuda Lumping adalah tentang seni tarinya. Banyak yang
menyatakan bahwa seni tari Kuda Lumping ini menggambarkan tentang kisah seorang
pasukan wanita yang sangat cantik yang menunggangi kuda putih yang memiliki
rambut emas, ekor emas, serta sayap emas. Wanita penunggang kuda tersebut
kemudian dikenal dengan gelar Jathil dan karena kudanya itulah dia berhasil
melawan musuhnya yang menunggangi babi hutan sebagai tunggangan dari kerajaan
Bantarangin. Kisah pertempuran ini dapat dilihat pada serial legenda Reyog abad
ke 8 silam.
Selain dihubungkan dengan
gerakan dari Jathil, terdapat pula sebuah pendapat yang mengemukakan bahwa Kuda
Lumping adalah sebuah simbolisasi dari kekuatan rakyat dalam sebuah kerajaan. Dalam
versi ini, Kuda Lumping disimbolkan sebagai keberanian, kekuatan, persatuan,
kesaktian, bahkan kedigdayaan rakyat dalam menghadapi musuh mereka ataupun
melawan kekuatan elit kerajaan yang memiliki banyak tentara. Mungkin pendapat
ini dapat diperkuat dengan pementasan atraksi debus para pemainnya yang tidak
mempan dilukai dengan benda tajam.
Kuda Lumping. Sumber: Ulinulin,com |
Namun diluar dari
banyaknya pendapat tentang makna dari Kuda Lumping, Kuda Lumping adalah sebuah
tradisi yang sangat perlu diperhatikan. Karena jika memang Kuda Lumping adalah
simbol dari kekuatan dan kedigdayaan, maka sangat disayangkan jika makna
tersebut tidak dimengerti dan dipahami oleh masyarakat modern saat ini. Jika
itu sampai terjadi, sudah pasti pergelaran Kuda Lumping yang kita saksikan
tidak akan memberikan kita kekuatan atau inspirasi dalam hidup kita sehari-
hari sebagai generasi penerus bangsa Indonesia.
Jika makna dari Kuda
Lumping yang disimbolkan sebagai kedigdayaan ataupun kekuatan, rasanya sudah
tidak perlu lagi jika Kuda Lumping dijadikan alat untuk mencari uang dari
warung ke warung ataupun menjadi pegelaran seni yang hanya berdampak sementara
kepada penikmatnya. Karena mungkin salah satu alasan dari Kuda Lumping itu
masih ada sampai saat ini adalah sebagai sarana kita mengingat bahwa bangsa
Nusantara adalah bangsa yang besar dan digdaya pada masanya dan kita harus
mempertahankan kebesaran dan kedigdayaannya sampai nanti. Karena suatu tradisi,
seni, ataupun kebudayaan perlulah dimaknai, dimengerti dan dipahami agar
menjadikan kita paham siapa kita ini dan seperti apa Nusantara ini pada masa
lalu. Karena dengan memahami, barulah kita siap untuk mencintai dan berkorban
untuk ibu pertiwi.
Sayanusantara.blogspot.co.id
Referensi:
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kuda_lumping
2. http://www.negerikuindonesia.com/2015/05/kuda-lumping-kesenian-tradisional-dari.html
3.http://wayangkulitdankudalumping.blogspot.co.id/2011/07/asal-usul-tarian-kuda-lumping-jaranan.html
No comments:
Post a Comment