Permainan Tradisional Indonesia, Nasibmu kini..
Arus globalisasi yang
terus berkembang disetiap harinya selalu memberikan kita ide atau pengetahuan
baru. Arus informasi tidak ada hentinya mengantri untuk kita ikuti. Berbagai perkembangan
juga semakin pesat dalam era globalisasi ini yang sangat banyak membantu
kehidupan keseharian. Baik dalam masalah pergaulan, komunikasi, bisnis sampai
pendidikan. Namun disisi lain, ternyata arus globalisasi juga mempengaruhi
budaya lokal yang ada di sekitar. Dengan arus ini ini, banyak budaya yang mulai
terlupakan namun juga ada budaya yang di inovasikan.
Salah satu budaya
yang dilupakan adalah jenis- jenis permainan masa kecil kita. Perlahan banyak
permainan yang mulai dilupakan namun juga banyak permaiann tradisional yang
diinovasikan. Dan berikut ini adalah beberapa permaianan tradisional Indonesia yang
mulai dilupakan dan di inovasikan oleh masyarkat modern:
1.
Bola
bekel
Bola bekel biasanya dimainkan
oleh anak perempuan dengan menggunakan bola kecil yang memantul. Tapi permainan
ini tidak dikhususkan untuk perempuan. Anak laki- laki juga banyak yang
memainkan ini. Selain memerlukan bola kecil yang memantul, permainan ini juga
memerlukan 4 - 6 kecik. Dan permainan ini dimainkan dengan cara mengumpulkan satu
persatu kecik dalam satu kali pantulan bola. Pemenang dari permainan ini
ditentukan dari seberapa cepatnya anak dapat mengambil kecik dari satu pantulan
bola dengan satu tangan.
2.
Gasing
Gasing adalah permainan tertua di
Indonesia yang masih ada sampai sekarang. Biasanya gasing dibuat dari kayu yang
dibentuk bulat dengan ujung lancip di bagian bawahnya. Bagian bawah ini
digunakan gasing untuk betumpu manakala gasing tersebut diputar menggunakan
tali. Gasing biasanya dimainkan dengan cara di adu degan gasing yang lain. Bisa
adu kuat atau adu lama berputar.
3.
Layang-
layang
Layang- layang juga merupakan
permainan lama di Indonesia walaupun dikenal dengan banyak nama. Salah satunya
adalah Wau. Selain gasing, layang- layang juga merupakan permainan tradisional
yang masih banyak dimainkan sampai sekarang. Dan untuk memainkannya, layang- layang
biasanya dimainkan didaerah yang berangin seperti pantai. Jika tidak maka layang-layang
tidak bisa diterbangkan. Jika tidak berada di daerah yang beangin biasanya mainan
ini dimainkan pada saat musim kemarau ketika angin bertiup cukup kencang.
4.
Benteng
Benteng dimainkan oleh cukup
banyak orang yang berjumlah genap dan dibagi menjadi dua tim. Masing- masing
tim berusaha untuk menyentuh benteng tim lainnya yang dapat berupa apa saja. Misal
tiang listrik atau batang pohon. Dan jika ada anggota tim 1 yang tersentuh oleh
anggota tim lain, maka dia akan menjadi tawanan dari tim yang lain itu. Dan
kawan tim 1 harus bisa membebaskannya. Permainan berakhir ketika salah satu tim
berhasil menyentuh benteng dari tim lain.
5.
Petak
umpet
Petak umpet juga memerlukan
banyak orang untuk dimainkan. Permainan ini dimainkan dengan satu orang yang
menghitung mundur sejumlah angka saat yang kawan yang lainnya bersembunyi dan
jika tempat persembunyiannya diketahui oleh penjaga maka dia akan kalah. Pemainan
dimenangkan biasanya pada saat penjaga menyatakan menyerah ketika tidak bisa
menemukan tempat persembunyian orang yang dicarinya.
referensi gambar yogyakarta.panduanwisata.id |
6.
Petak
jongkok
Sama seperti petak umpet yang
memerlukan orang yang cukup banyak. Hanya saja penjaga petak jongkok harus
mengejar orang yang berlarian. Orang yang tersentuh olehnya akan menggantikan
dia sebagai penjaga. Namun hal itu tidak berlaku jika orang yang hendak
tersentuh lebih dahulu jongkok. Dan dia yang jongkok harus terlebih dahulu
disentuh oleh temannya yang masih berlarian dikejar penjaga.
7.
Gebok
batu
Sama seperti petak jongkok dan
petang umpet. Hanya saja penjaga disini dia menjaga susunan pecahan genting
dari pemain lain. Penjaga membawa bola tenis untuk meyambit kawannya yang
berlarian dengan bola tenis sebelum kawan- kawannya itu menghancurkan susunan
genting yang disusunnya.
8.
Lompat
tali
Dikenal juga dengan ampera. Permainan
ini memerlukan tali yang disusun memanjang menjadi sebuah tali. Dan secara
bergantian dilompati oleh para pemain (selain dua orang yang bertugas
merentangkan tali agar bisa dilompati)
9.
Taplak
Taplak
termasuk dalam permainan tempo dulu yang hampir punah. Dalam bahasa jawa,
taplak lebih dikenal dengan engklek dan jipe. Permainan ini biasanya dilakukan
di teras rumah atau lapangan. Awalnya, digambar terlebih dahulu pola atau jalur
taplak. Setelah itu secara bergilir, pemain melemparkan pecahan genting (gacuk)
ke jalur taplak secara bertahap. Apabila semua tahap telah terlewati, pemain
bisa mendapatkan sawah dengan melemparkan pecahan gentengnya dengan menghadap
belakang. Jika pecahan tersebut jatuh di salah satu pola maka itulah yang akan
menjadi sawahnya. Pemenang sari pemain ini ialah pemain yang mempunyai sawah
banyak.
Sama seperti gasing dan layang- layang,
yoyo termasuk permainan yang masih sering dimainkan sampai saat ini. Bahkan di
jaman modern ini, yoyo termasuk pemainan yang tersentuh inovasi dalam bentuk
dan cara memainkannya.
11. Kasti
Kasti adalah permainan Baseball
tradisional. Cara memainkannya tidak jauh berbeda dengan permainan Baseball
pada biasanya. Hanya saja pemukulnya biasanya menggunakan sebatang kayu yang
cukup besar dan bola yang digunakan adalah bola tenis.
12. Gobak sodor
Permainan ini juga permaian lama di
Indonesia yang dikenal dengan banyak nama. Missal Galah Asin dan Galasin. Permainan
ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana
masing-masing tim terdiri dari 3–5 orang. Inti permainannya adalah menghadang
lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara
bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara
lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan
garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segi empat
dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian.
13. Kelereng
Dikenal juga dengan gundu. Permainan
ini dimainkan dengan cara menyentuh kelereng lain dengan kelereng kita dengan
cara disentil. Namun kelereng bukanlah permainan yang hanya ada di Indonesia. Di
belahan dunia lain, kelereng dikenal dengan nama yang lain. misalkan seperti di
inggris yang menyebutnya dengan Marbles, atau di Perancis yang mengenalnya
dengan sebutan Bille yang artinya bola kecil.
14. Congklak
Congklak adalah suatu permainan
tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia.
Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji
congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari
tumbuhan. Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka
menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang
dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari
kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian,
batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang
yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di
kedua ujungnya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi
kanannya dianggap sebagai milik sang pemain.
Itulah beberapa permainan yang
mendapatkan dampak langsung dari era globalisasi. Sebagian permainan itu
terlupakan namun sebagian lainnya mengikuti alur di jaman modern seperti
sekarang ini. Namun sejatinya, pemainan tradisional anak- anak Indonesia ini
adalah bagian dari tradisi dan budaya yang harus terus dilestarikan agar tidak
tidak hilang. Karena permainan ini merupakan bagian dari jati diri bangsa
Indonesia yang kita cintai ini.
No comments:
Post a Comment