Ngeliwet biasanya disajikan diatas daun pisang berukuran besar
Ada sebuah tradisi yang masih dipegang erat oleh masyarakat Indonesia terutama Sunda yang bernama tradisi Ngeliwet. Berasal dari kata Liwet yang sangat erat kaitannya dengan makanan. Konon tradisi Ngeliwet adalah tradisi yang diperkenalkan oleh para santri yang ada di pesantren kepada masyarakat lokal untuk menunjukan kebersamaan dan persatuan serta kesatuan sebagai sebuah kelompok.
Ada sebuah tradisi yang masih dipegang erat oleh masyarakat Indonesia terutama Sunda yang bernama tradisi Ngeliwet. Berasal dari kata Liwet yang sangat erat kaitannya dengan makanan. Konon tradisi Ngeliwet adalah tradisi yang diperkenalkan oleh para santri yang ada di pesantren kepada masyarakat lokal untuk menunjukan kebersamaan dan persatuan serta kesatuan sebagai sebuah kelompok.
Ngeliwet sebenarnya
termasuk makanan berat. Karena terdiri dari Nasi, daun lalap- lalapan, ikan
teri, sambal, lalu tahu tempe. Jika dinilai dari apa yang dimakan, tentu saja
tidak ada yang spesial dari makanan- makanan itu. Yang membedakan dari makanan-
makanan lain adalah pada proses menyantap.
gambar oleh Youtube |
Ngeliwet biasanya
disajikan diatas daun pisang yang besar. Jadi diatas daun pisang tersebut nasi
dan lauk- lauknya disajikan. Tanpa piring dan tanpa sendok atau alat makan
lainnya. Ngeliwet biasanya menggunakan tangan langsung untuk menyendokan nasi
kedalam mulut. Dan biasanya, Ngeliwet dilakukan setelah mengadakan sebuah acara
tertentu seperti pengajian atau kerja bakti.
Pada saat kerja bakti
atau gotong royong, persatuan dan kebersaman sangat kental terasa dalam
masyarakat. Karena masyarakat bertemu secara tatap muka untuk melakukan sesuatu
secara sukarela dan untuk kepentingan bersama. Tidak jarang canda tawa juga
menghiasi berjalannya kerja bakti ini. Dan kebersamaan serta kekeluargaan yang
terbangun pada kerja bakti akan semakin bertambah kuat karena diadakannya
ngeliwet.
Ketika nasi sudah
disajikan diatas daun pisang, lauk- lauk sudah menghiasinya, biasanya warga
yang sudah menahan lapar karena kerja bakti berjongkok berjejer memanjang untuk
makan bersama. Jarang ada yang duduk dan tidak ada yang memakai alat makan.
Walaupun terlihat menjijikan karena semua orang makan dengan tangan kosong dan
tidak jarang kita makan nasi yang sudah dipegang orang lain, namun tradisi ini
terbukti ampuh dalam menyatukan persaudaraan dan merekatkan kekeluargan yang
sudah ada. tapi masih adakah tradisi Ngeliwet saat ini?
No comments:
Post a Comment