Syekh Siti Jenar tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan tanah Nusantara
Bisa dibilang bahwa Syekh Siti Jenar adalah seorang kontroversional di Nusantara, khususnya tanah Jawa. Karena Siti Jenar mengajarkan tentang pemahaman yang berbeda dengan ajaran Islam mainstream yang disebarkan oleh 9 Sunan kala itu. Walaupun Siti Jenar dengan 9 sunan sama- sama Islam, tapi ternyata Siti Jenar mengajarkan pemahaman tentang Islam yang jauh dari mainstream saat itu.
Bisa dibilang bahwa Syekh Siti Jenar adalah seorang kontroversional di Nusantara, khususnya tanah Jawa. Karena Siti Jenar mengajarkan tentang pemahaman yang berbeda dengan ajaran Islam mainstream yang disebarkan oleh 9 Sunan kala itu. Walaupun Siti Jenar dengan 9 sunan sama- sama Islam, tapi ternyata Siti Jenar mengajarkan pemahaman tentang Islam yang jauh dari mainstream saat itu.
Salah satu hal yang
membuat Siti Jenar terkenal adalah karena pernyataannya, Manunggaling Kawula Gusti yang bermakna Menjadi Satu Dengan Gusti
atau Tuhan. Pernyataan inilah yang kemudian membuat Siti Jenar kehilangan
nyawanya. Sebenarnya apa yang dimaksudkan dengan pernyataan Siti Jenar itu
sehingga membuat banyak ulama di tanah Jawa seperti ‘kebakaran jenggot’?
Dalam bahasa yang
lain, Manunggaling Kawula Gusti adalah pengakuan Siti Jenar yang mengakui bahwa
dia adalah Allah dan Allah ada dialam dirinya. Jadi ketika seseorang ingin
dekat dengan Allah maka yang harus didekati adalah Siti Jenar. Inilah yang
disalah artikan oleh mainstream saat itu walaupun dalam pernyataannya ini
bukanlah berarti bahwa Siti Jenar adalah Tuhan.
Menurut Siti Jenar, pengetahuan
datang berdasarkan kesadaran diri dari seorang subyek terhadap suatu objek.
Sehingga pengetahuan akan kebenaran Tuhan akan datang kepada mereka yang
menyadari dan mengenal dirinya sendiri.
Maksud dari
pernyataan Siti Jenar ini adalah bahwa jika ingin mengenal Tuhan hal yang harus
dilakukan adalah mengenal makhluk- makhluk- Nya terlebih dahulu. Karena sifa-
sifat Tuhan semuanya ada di dalam diri setiap makhluk-Nya di alam semesta ini.
Prinsip inilah yang dipegang oleh Siti Jenar dalam menjalankan hidupnya.
Menurut Sii Jenar, langkah awal yang harus dilakukan jika ingin mengenal Tuhan
adalah mengenal diri sendiri terlebih dahulu sebelum melihat alam semesta yang
cakupannya lebih luas. Inilah yang tidak dipahami oleh Islam mainstream saat
itu sehingga menyangkal segala yang diajarkan oleh Siti Jenar dan memberi
stigma sesat kepadanya sampai kematiannya.
Dalam ajarannya, Siti
Jenar mengajarkan bahwa ketika ingin bertemu Tuhan yang harus ditemui adalah
dia sendiri. Karena tidak mungkin Tuhan turun ke bumi setiap kali ada manusia
ingin bertemu dengan- Nya. Tapi Dia mengutus seorang manusia yang sudah
dipenuhi oleh ruh suci untuk berbicara kepada manusia. Dimana setiap perkataan
yang keluar dari mulut sang utusan itu adalah berdasarkan ruh atau ajaran dari
Tuhan.
Namun berbagai macam
opini pun kemudian muncul seiring berkembangnya zaman. Banyak opini yang
mengatakan bahwa Siti Jenar adalah sebuah dongeng atau legenda semata yang
tidak dapat dipastikan kebenarannya didalam sejarah bangsa Nusantara. Karena setelah
mencari di banyak sumber tentang Siti Jenar, beberapa diantaranya meyakini
bahwa Siti Jenar dibunuh oleh ulama Islam saat itu dengan 4 kali pembunuhan.
Terlepas dari itu
semua, legenda atau nyata, Syekh Siti Jenar tidak bisa dilepaskan dari sejarah
perjalanan tanah Nusantara. Hanya tinggal bagaimana generasi muda menyikapi
tentang apa yang diwariskannya. Karena mencintai Nusantara berarti mencintai
seluruh hal yang ada di Nusantara.
No comments:
Post a Comment