Tuk Serco, Kearifan Lokal Masyarakat Kendal Dalam Menjaga Air


Air adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan. Itulah kenapa keberadaannya harus selalu terjaga. Dan salah satu cara menjaga air agar selalu terjaga kelestariannya ini dapat dilihat bagaimana masyarakat Dusun Ngijo menjaga air melalui Tuk Serco.
Tuk Serco merupakan sebuah mata air alami yang berada di lereng Unggaran, Dusun Nginjo, Desa Purwogondo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang dijaga oleh masyarakat setempat secara bergotong royong.
Salah satu bentuk gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat sekitar adalah dengan membuat kesepakatan tentang penanaman pohon disekitar Tuk Serco. Masyarakat sepakat bahwa yang harus ditanam disekitar mata air adalah pohon keras seperti pohon petai, pohon durian, pohon durian, dan jenis pohon keras lainnya.
Tidak hanya kesepakatan untuk menanam pohon, masyarakat juga membuat kesepakatan tentang penebangan pohon di sekitar Tuk Serco. Pohon yang ingin ditebang harus memenuhi kriteria atau syarat tertentu seperti sudah memiliki diameter mencapai 80 sentimeter, tinggi mencapai 30 meter, atau usia pohon itu sendiri yang sudah mencapai 4-5 tahun.
Tuk Serco. Gambar: PressReader.com

Tuk Serco sendiri adalah mata air yang sangat penting di dusun Nginjo karena memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari mata air yang lain ditempat tersebut. Tuk Serco tidak pernah mengalami kekeringan. Bahkan pada saat musim kering atau kemarau, debit air Tuk Serco malah bertambah banyak.
Bagi masyarakat setempat, Tuk Serco bukanlah sebuah mata air biasa. Inilah kenapa Tuk Serco dijaga dengan cara yang ‘cukup berbeda’ dari mata air yang lain. Salah satu sebabnya karena adanya keyakinan secara turun menurun tentang Tuk Serco yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti flu, sakit kepala, ataupun batuk.
Tidak hanya itu, bahkan Tuk Serco diyakini mampu membuat orang yang mandi disana menjadi awet muda. Keyakinan yang ada pada Tuk Serco ini adalah salah hal yang menjadikannya tetap terjaga kelestariannya.
Selain dijaga secara gotong royong, masyarakat sekitar Tuk Serco juga mengenal tradisi nyadran yang merupakan tradisi untuk menjaga Tuk Serco yang sudah diwariskan secara turun temurun. Tradisi ini merupakan tradisi yang biasa dilaksanakan setiap Jumat Pahing terakhir sebelum bulan Ramadhan.
Pada saat tradisi nyadran biasanya masyarakat sekitar akan membuat sesaji tumpeng yang dibawa ke dekat Tuk Serco. Biasanya tradisi nyadran ini dilakukan dengan pembacaan doa yang diakhiri dengan makan bersama.
Nyadran adalah salah satu bentuk masyarakat sekitar Tuk Serco mensyukuri apa yang sudah diberikan alam kepada mereka. Bahkan bisa dikatakan bahwa nyadran adalah salah satu bentuk tanggung jawab manusia dalam menjaga alam hingga akhirnya alam ikut menjaga mereka.


Sayanusantara


Ref:
https://1001indonesia.net/tuk-serco-kearifan-lokal-menjaga-mata-air/



<< Sebelumnya                   Selanjutnya >>

2 comments:

Terbaru

13 Fakta Kerajaan Majapahit: Ibukota, Agama, Kekuasaan, dan Catatan Puisi

  Pendahuluan Sejarah Kerajaan Majapahit memancarkan kejayaan yang menakjubkan di Nusantara. Dalam artikel ini, kita akan menyelami 20 fakta...