Jaga Nusantara Kita: 11 Fakta Menarik Tentang Angklung Yang harus Anda Ketahui

Angklung adalah salah satu alat musik tradisional tanah nusantara. Tidak hanya dikenal dengan baik oleh masyarakat nusantara, tapi kini angklung juga sudah dikenal oleh masyarakat mancanegara. Bahkan beberapa diantara mereka sudah bisa memainkannya dengan baik.

Wikipedia menjelaskan bahwa angklung merupakan alat musik multitonal yang berasal yang berkembang dari masyarakat sunda yang berada di pulau Jawa bagian barat. Multitonal sendiri adalah jenis alat musik yang memiliki nada ganda.

Dan untuk mengenal lebih jauh tentang angklung, berikut 11 fakta menarik tentang angklung yang harus anda ketahui. 11 Fakta menarik tentang angklung yang harus anda ketahui tersebut adalah:

1. Deskripsi tentang angklung sudah dikenal sejak tahun 1862 melalui sebuah buku berjudul Dictionary of the Sunda Language yang ditulis oleh Jonathan Rigg. Melalui bukunya ini Jonathan menjelaskan bahwa angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang dipotong ujung-ujungnya, diikat dalam satu bingkai, dan untuk menghasilkan suara angklung harus digoyang berulang kali.

2. Walaupun sudah dikenal sejak tahun 1862, namun angklung baru terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia oleh UNESCO pada bulan November 2010.

3. Dalam masyarakat sunda, angklung merupakan bagian dari ritual sebelum masuk masa penanaman padi dengan maksud untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi sehingga tanaman padi yang ditanam masyarakat tumbuh dengan subur.

Angklung, Gambar: id.wikipedia.org

4. Walaupun terbuat dari bambu, nyatanya tidak semua jenis bambu bisa dijadikan angklung. Jenis bambu yang biasanya dijadikan untuk membuat angklung adalah jenis bambu hitam atau awi wulung dan bambu ater atau awi temen.

5. Terdapat persyaratan khusus untuk membuat angklung. Seperti misalnya dalam hal pemilihan bambu yang usianya harus diatas empat tahun. Dalam hal pemotongannya dari pohon pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena terdapat waktu khusus. Biasanya bambu baru dipotong antara jam 9 sampai jam 3 sore karena pada saat itu kadar air pada pohon bambu sedang berkurang.

6. Setelah penebangan bambu tidak bisa langsung dibuat angklung karena harus dikeringkan terlebih dahulu selama 6 bulan sehingga kadar air dari bambu benar-benar habis. Namun pengeringan tidak dilakukan dengan cara penjemuran tetapi dilakukan dengan cara diangin-anginkan.

7. Pada tahun 1908 angklung mulai dikenalkan kepada dunia yang diawali dengan penyerahan angklung dalam progam misi kebudayaan Indonesia kepada Thailand.

8. Secara umum, terdapat 3 cara untuk memainkan angklung. Kurulung atau digetar, Centok atau di sentak, dan Tengkep atau digetar namun salah satu tabung ditahan sehingga tidak bergetar.

9. Pada masa yang lalu, instrumen angklung sempat menjadi instrumen perang seperti yang dilakukan oleh sultan agung. Inilah kenapa beberapa waktu kemudian angklung mulai banyak terlibat dalam peperangan di tanah nusantara. Bahkan angklung sendiri memiliki peran sendiri dalam perang bubat sebagai musik pengiring perang.

10. Karena dikenal sebagai musik pengiring perang, pemerintah kolonial pun mulai terihat ketakutan karena setiap aransemen angklung yang dimainkan dinilai mampu membangkitkan semangat perang masyarakat nusantara. Itulah kenapa pemerintah kolonial mulai melarang masyarakat sekitar memainkan angklung sehingga minat terhadap alat musik ini sempat menurun.

11. Walaupun dikenal sebagai alat musik tradisional asli tanah nusantara, khususnya sunda, nyatanya angklung juga pernah diklaim oleh negara Malaysia sebagai alat musik tradisionalnya. Klaim ini dipublikasikan melalui sebuah situs www.musicmall_asia.com. Disana juga dijelaskan bahwa angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari kota Johor.

Demikian 11 fakta menarik tentang angklung yang bisa membuat kita semakin bangga akan banyaknya kekayaan yang dimiliki oleh tanah Nusantara ini. Semoga bermanfaat

Sayanusantara